A. WHAT THE MEANING OF ASSASSIN?
Dalam kamus Oxford Advanced Learner’s Dictionary (ituloh kamus yang bikin pusing). kata assassin diterjemahkan sebagai pembunuhan terhadap seseorang tokoh atau pemimpin dengan motif politik .
Kata assassin memiliki akar sejarah yang panjang di Timur Tengah. Berasal dari kata “Hashshashin” (disebut juga Hashishin, Hashashiyyin atau Assassin), nama sebuah sekte Syiah Ismailiyah yang militant di wilayah Nizari. Merka diperkirakan aktif pada abad VIII-XIV M.
Kelompok mistik ini dikenal pada masanya sebagai kelompok yang selalu melakukan terror terhadap elit rejim Abbasiyah dengan pembunuhan bermotif politik yang dilakukan tanpa rasa takut.
Sebenarnya nama kelompok ini Ad Da’wah Al Jadidah yang artinya “seruan (doktrin) baru”. Mereka juga menyebut dirinya sebagai " fedayeen " yang bermakna orang yang siap mengorbankan diri demi sebuah perjuangan.
Pada masanya, kelompok muslim lain sangat curiga terhadap kelompok assassin. Mereka sering menyebut Assassin sebagai kelompok Batini, sebuah kata yang sering digunakan untuk menyebut orang-orang Ismailiyah yang berbeda dalam memahami makna esoteric Al Qur’an. Keterasingan religius ini membuat kelompok Assassin bersekutu dengan kaum Kristen Barat untuk melawan umat Muslim. Akibatnya, hubungan mereka dengan mayoritas Muslim tidak selalu baik.
B. ASSASIN'S MEMBERED LEVY & THE WORLD HEAVEN
Berbagai legenda mengenai kelompok ini menceritakan banyak taktik yang mereka gunakan untuk merekrut para anggota bru kedalam kelompok yang belakangan menjadi organisasi politik quasi religius.
Calon anggota Assassin menjalani ritual seperti yang dilakukan kultus-kultus misterius lain. Dalam ritual itu, calon anggota dibuat yakin bahwa ia berada dalam ancaman maut yang dekat. Setelah itu, si calon anggota melalui prosesi “sekarat” yang direkayasa sebelum akhirnya dibangunkan di tengah sebuah taman yang indah dan disajikan pesta anggur mewah oleh para pelayan yang perawan.
Para anggota baru itu diyakinkan bahwa mereka berada di surga dan pemimpin kultus itu, Hasan I Sabah, merupakan perwakilan Tuhan yang wajib ditaati seluruh perintahnya sampai mati. Legenda ini dibawa ke dunia Barat oleh Marco Polo yang mengunjungi Alamut, setelah negeri itu jatuh ke tangan bangsa Mongol pada abad XIII.
Dilaporkan juga bahwa calon “ Assassin “ dibawa ke Alamut pada usia muda. Saat mereka dewasa, mereka menghuni taman “ surga ” merupakan wewenang Sabah. Maka mereka harus mentaati sang pemimpin, termasuk ketika disuruh membunuh ataupun mengorbankan diri.
Kelompok ini melakukan pembunuhan terhadap para penguasa “ Muslim Seljuk “ yang menguber-nguber mereka. Dengan cermat, mereka membunuh sasaran tanpa ada korban lain yang jatuh, dan hasil kerja mereka bisa dikatakan sangat bersih dan sangat sadis. Assassin membangun citra mereka yang mengerikan dengan membunuh sasarannya di depan umum, seringkali di masjid. Biasanya mereka mendekati sasaran dengan menyamar, kemudian menggunakan senjata belati, racun, panah atau senjata lain yang memungkinkan penyerang (si Assasin) melarikan diri. Namun, mereka siap terbunuh oleh musuh jika tertangkap.
Namun ada juga cerita yang menyebutkan mereka meraih tujuan politknya tanpa harus membunuh. Misalnya, seorang calon korban, biasanya berkedudukan tinggi, suatu pagi menemukan sebilah belati Assassin tertancap di tempat tidurnya ini sebuah pesan penuh makna yang jelas, si sasaran tidak lagi aman di manapun ia berada.
Bisa jadi si pembunuh telah menyusup di antara orang-orang dekat dan para pembantunya. Apapun yang ia lakukan dan bertentangan dengan kepentingan Assassin harus dihentikan jika masih sayang nyawa. Para Assassin diselimuti kerahasiaan. Begitu tertutupnya kelompok ini sehingga sering dikaitkan dengan berbagai teori konspirasi.
Para korban yang diduga dibunuh dengan menggunakan jasa Assassin antara lain Raja Nizam Al-Mulk (1092), Perdana Menteri Fatimiyah Al-Afdal (1122), Amir ibn Al-Khashab dari Aleppo (1124), Amir Al-Buruqi dari Mosul (1126), Reymond II dari Tripoli (1152), Conrad of Montferrat (1192) dan putra kedua Jenghis Khan, Jagatai (1242). Pangeran Edward, kemudian menjadi Raja Edward I dari Inggris, terluka oleh sebilah belati beracun milik kaum Assassin pada 1271.
Dipercaya pula bahwa Sultan Saladin, yang murka karena beberapa kali upaya pembunuhan terhadap dirinya, sempat mengepung benteng utama Assassin di Masyaf, Suriah.
Pengepungan terjadi saat Saladin hendak menaklukkan kembali wilayah Outremer pada 1176. Namun setelah terjadi perundingan, pengepungan dihentikan dan sang Sultan menjaga hubungan baik dengan sekte tersebut
Dalam salah satu upaya membunuh Saladin, konon anggota Assassin menyusup ke dalam tenda sang Sultan di tengah camp (tenda) dan meninggalkan roti dan secarik catatan bertuliskan “Anda di dalam kekuasaan kami”. Roti dan surat ancaman itu di letakkan di dada Saladin ketika ia tidur.
Kelompok Assassin sering termotivasi pihak luar. Pembunuhan terhadap Walikota Yerusalem, misalnya, dihasut kelompok Hospitaller. Ada juga rumor pembunuh Conrad of Montferrat mungkin disewa oleh Raja Richard the Lionheart. Dalam banyak kasus, mereka bertujuan membuat keseimbangan di antara musuh-musuh Assassin. Kekuatan kelompok Assassin dihancurkan panglima Mongol Hulagu Khan. Namun beberapa sekte Ismailiyah masih mewarisi silsilah kelompok ini, termasuk sekte yang dipimpin Aga Khan.
Selama masa serangan Mongol terhadap Alamut pada 15 desember 1256, perpustakaan sekte ini turut dihancurkan bersama benteng mereka. Banyak dokumen milik sekte ini hilang, termasuk karya beberapa sejarawan arab terkemuka di masa itu.
Sementara cabang Assassin di Suriah dihancurkan pada 1275 oleh Sultan Baibar dari dinasti Mamluk. Sebelumnya, pada 1273, kelompok ini berhasil menguasai Alamut selama beberapa bulan. Namun kekuatan politik Assassin hilang. Sisa-sisanya melebur dalam kelompok-kelompok Ismailiyah lainnya. Tetapi jasa mereka sebagai pembunuh bayaran terus dipakai orang di masa Mamluk.
Menurut catatan perjalanan Ibnu Batutah, pada abad XIV Assassin dibayar dengan tarif tertentu setiap kali melakukan pembunuhan. Namun, terlepas dari berbagai kisah keji tentang kelompok ini, sebagian pembela mereka di jaman modern mengklaim cerita-cerita tentang Assassin banyak direkayasa.
Menurut mereka, sebenarnya yang disebut Assassin adalah sebuah sekte pribadi yang rahasia di Persia pada tahun 1200-an hingga 1600-an dan banyak kisah keji tentang Assassin adalah mitos. Di mata para pembelanya, kelompok Assassin yang berjumlah sedikit dan sangat merahasiakan diri menjadi korban kampanye negative para musuh mereka. Dan berbagai citra negative ini yang belakangan diterima sebagai fakta.
Namun apapun itu, di zaman modern ini “ Assassin “ sudah terlanjur mendapat kecapan sebagai seorang pembunuh super tega yang bisa disewa kapanpun kita mau, bila kita mampu membayar jasanya itu. Sebenarnya “ Assassin “ dan “ Pembunuh Bayaran “ itu tidak sepenuhnya sama. “ Assasin “ bergerak dibawah organisasi, dan memiliki tujuan tertentu, serta tidak sembarang membunuh orang, karena biasanya “ Assassin “ membunuh orang-orang penting. Beda dengan pembunuh bayaran yang sedia membunuh asal kalian membayarnya, bahkan pembunuh bayaran bisa menciptakan pembunuhan berantai terhadap orang-orang terdekat korban, pembunuh bayaran yang saya lihat salah-satunya adalah didalam anime Hunter X Hunter yaitu " Zaoldyeck Family " disini saya sangat suka dengan " Kilua Zaoldyeck " yang imut-imut tapi membahayakan. Weleh-weleh ngeri banget ya???. Jadi berhati-hatilah dengan orang-orang ini karena mereka bisa berada dimana saja, dibelahan bumi ini. Seperi pesan Bang Napi Waspadalah! Waspadalah!
Sekian (^__^)